Thank You

Saturday, February 19, 2011

Sebuah Penyesalan

renungan bUat diriku yang kerdil dan semua umat Islam... semOga menjadi iktibar setiap masa... amin ya Rabb...

Sendiri di waktu malam memandang bulan yang terang dengan udara yang sejuk. Membuatku selalu berfikir, mengapa seindah ini dunia yang Engkau ciptakan bagi kami. Membuatku selalu bertanya, apa yang Engkau harapkan ketika mencipta aku dan semua keindahan ini. Satu hal yang sangat tidak ku fahami tetapi menjadikanku dengan tulusnya menyatakan bahawa ternyata Engkau sangat mencintaiku.

Suatu hal yang indah telah kuperoleh dari Mu. Tetapi apa balasku, aku bahkan lalai dengan apa yang Engkau tugaskan kepadaku. Lalai saja tidak cukup, bahkan aku melakukan hal-hal yang Engkau larang melalui kitab dan rasul Mu.

Aku ingin hidup seribu tahun lamanya agar aku bisa memperbaiki semua kelakuanku selama ini. Tetapi apakah itu bisa menjamin bahwa diriku tidak akan kembali melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, untuk ketiga kalinya atau bahkan untuk sekian kalinya. Sama sekali tidak menjamin, kerana aku hanyalah seorang manusia tempatnya dosa dan kesalahan.

Malu sekali diriku ketika melakukan kesalahan, kemudian bersimpuh di malam Mu tetapi keesokan harinya aku melakukan kesalahan yang sama. Teramat sangat malu diriku untuk kembali meminta maaf Mu, sehingga diriku menjadi salah satu manusia yang tergolong munafik. Aku selalu bilang aku sudah melakukan apa yang Engkau perintahkan tetapi aku sendiri tak tahu apa itu kulakukan kerana cintaku kepada Mu atau hanya kulakukan sebagai kewajibanku saja. Sungguh hinanya diriku ya Rabb.

Ya Rabb, berikanlah aku sedikit kekuatan untuk menangkal godaan makhluk Mu yang selalu mengajakku ke dalam kebathilan. Bantulah aku agar bisa bersanding dengan umat- umat Rasul Mu di Syurga yang telah Engkau sediakan untuk beliau. Tambahkanlah rasa cinta ku kepada Mu ya Rabb agar aku dapat selalu melakukan apa pun yang Engkau perintahkan kepadaku. Agar aku senantiasa beribadah kerana kecintaanku kepada Mu.. amin ya Rabbal Alamin..

lurve,
Anis Shafeera Sapli

No comments: